Cerita Menarik Semasa Kecil

 


Haiii.. Hari ini aku akan menceritakan salah satu pengalaman atau cerita semasa kecil ku. Aku memang tipe orang yang pelupa dan tidak terlalu mengingat kenangan-kenangan masa kecil.  Namun, aku masih mengingat satu peristiwa ini walaupun tidak terlalu mendetail. Kejadian ini terjadi sekitar tahun 2012 ketika aku duduk dibangku Sekolah Dasar. Aku dan keluargaku berpergian ke Yogyakarta untuk pertama kalinya. Seingatku kami disana menetap untuk 11 Hari. Alasan kami pergi ke Jogja adalah karena Kakak Pertama ku wisuda di Universitas Gadjah Mada (UGM). Selama beberapa hari kami mengunjungi beberapa tempat wisata di Jogja dan aku merasa sangat nyaman dan seru ketika menikmati keindahan kala itu. Mungkin hal itulah salah satu alasan yang menyebabkan aku memutuskan untuk melanjutkan sekolahku disini yaitu berkuliah di Kota Yogyakarta.

Selama beberapa hari berlalu, hingga tibalah aku dan keluargaku harus pulang ke asal kami di Sumatera Utara. Kakak ku sudah memesan 7 tiket pesawat untuk kami pulang. Ketika di hari H, Orang tua ku sangat kesusahan ketika menyiapkan barang-barang kami, ditambah aku dan Saudara-saudara ku juga yang masih kecil (Masi usia TK dan Anak SD) kala itu juga sangat susah diatur, orang tua ku sudah menyuruh untuk siap-siap namun kami masih berleha-leha. Sehingga mengakibatkan kami terlambat berangkat ke Bandara Adisucipto. Karena keterlambatan itu kami tidak bisa untuk Check-In lagi, dan tidak bisa ikut penerbangan yang sudah terjadwal. Aku ingat betul, saat itu Ibu ku menangis dan Ayahku yang tersulut emosi, keadaan disana menjadi ribut. Semua orang disana memandang kami. Mereka  membantu kami untuk membujuk Mbak-Mbak penjaganya agar memperbolehkan kami untuk Check-in. Saat itu aku benar-benar tidak mengerti keadaannya. Harga tiket pesawat saat itu juga tergolong mahal, apalagi ini berjumlah 7 tiket. Namun, tetap saja kami tidak bisa masuk lagi. 

Hingga kemudian, beberapa orang yang merupakan staff atau manajer atau apalah di Bandara itu, aku tidak tahu. Mereka mengajak kami ke dalam suatu ruangan. Kala itu Ibuku masi menangis dan meminta tolong kepada mereka. Soalnya ini bukan permasalahan yang sepele. Mereka pun meminta kami untuk tenang, dan berdiskusi tentang hal ini. Setelah 1 jam, akhirnya mereka memutuskan untuk memberikan 7 tiket lagi untuk kami bisa pulang. Dan itu benar-benar gratis. Aku masih ingat, mereka adalah orang-orang yang baik dan ramah. Jadi mereka mau menolong kami. Akhirnya, aku dan keluargaku bisa pulang sampai ke rumah.

Komentar

Postingan Populer